welcome to my blog

jangan bosen untuk kembali lagi dan berilah komentar :D

MY BLOG

YOU'RE WELCOME

home

Rabu, 23 Juni 2010

PERJUANGAN MENGHAPUS CINTA

Di kota Bandung , ada seorang siswi yang bernama Fia gadis kelahiran Bogor 13 September 1990. Gadis memiliki wajah yang sangat cantik dan memiliki sikap yang baik dan juga pintar. Selain itu ia juga anak saudagar kaya. Sehingga banyak siswa laki-laki yang menyukainya.

Fia memiliki teman yang dekat dengan dia gadis itu bernama Niki Kelahiran Semrang 3 Desember 1990. Niki berasal dari keluarga yang sangat sederhana walaupun begitu ia tetap rajin beribadah.

Saat istirahat didalam kelas Fia menemukan surat di laci mejanya. Ternyata dari kakak kelasnya yang bernama Randy. Randy mengatakan kalau dirinya sangat menyukai Fia. Kemudian ia menceritakanya kepada Niki.

"Nik, gue dapat surat lagi nih dari kakak kelas namanya Randy, gimana dong?"

"Gimana apanya, emangnya isinya apa?"

"Dia ngomong kalau dia suka sama gue"

"Ya udah terima saja"

"kenapa?"

"habis semua cowok di sekolah ini enggak ada satu yang nyatain cintanya sama aku, paling juga cuman suka"

"Emangnya cinta ama suka bedanya apa sih?"

"Kalau cinta itu dari hati, sedangkan suka ya cuman suka ngerti….!"

"Oh……… begitu !"

Tak lama kemudian bel masuk berbunyi. Tapi tak seorang gurupun masuk kelas sehingga mereka ada yang bercanda dan ada yang belajar.

Tiba-tiba seorang guru datang dan memberitahukan kalau hari ini pulang pagi karena semua guru akan mengadakan rapat. Fia dan Niki pulang naik sepeda, karena Fia belum dijemput oleh sopirnya.

Waktu di jalan, mereka dihadang dan dilabrak oleh kawanan anak kelas tiga, yaitu Tifanny, Rena, Erlin.

"Eh, lu 'kan yang namanya Fia?"

"Iya kenapa?"

"Eh gue bilangin ya. Lu jangan sekali-kali deket-deket ama Randy, karena Randy pacar gue"

"Oh……gitu. Jadi, lu pacarnya Randy. Pantas saja Randy gak suka sama lu. Karena lu gak sopan"

"Namanya juga gue kasih tau"

"Lu kan kakak kelas Seharusnya lu ngasih contoh yang baik keadik kelasnya"

"Eh, denger lu tu bukan adik kelas gue tapi musuh gue!"

"Udah gue capek ngurusin omongan lu terus, yang enggak ada gunanya. Buang –buang waktugue aja"

Sesampainya di rumah Niki, Fia segera menceritakan rintihan hatinya kepeda Niki.

"Mulai detik ini dan selamanya gue nggak akan mau nyari cinta dan pacaran lagi"

"Cinta itu kan gak dicari, tetapi datang sendiri. Lu sih belum pernah jatuh cinta yang sebenarnya "

"Emangnya jatuh cinta kayak gimana sih?"

Tiba-tiba Fia dijemput oleh sopirnya dan Fia pulang ke rumahnya. Sesampainya di rumah, Fia langsung masuk kamar. Diraihnya buku harian. Ia mulai mencurahkan segala rintihan hatunya. Kata demi kata yang terangkai adalah realita kesedihanya.

Linangan air mata mengotori halaman diarynya. Gimana enggak? Fia yang gak salah selalu mendapat sorotan jelek dari kakak kelasnya. Karena pacarnya lebih suka ama Fia. Fia berjanji bahwa dia tidak akan men cintai cowok-cowok di sekolahnya.

Tidak terasa pagi menyambut Fia dengan senyum ramah sang mentari. Ia berangkat ke sekolah. Tiba ia di ssekolah ia mengobrol dengan teman-temannya.

Tak lama kemudian bel masuk berbunyi. Ketika mereka sedang belajar, wali kelas datang dan memberitahukan bahwa hari ini ada anak baru, seorang laki-laki. Anak baru itu masuk kelas memperkenalkan dirinya. Namanya Revan dilahirkan di Jakarta 16 Juli 1990. Setelah memperkenalkan dirinya Revan duduk dengan Irvan.

Waktu istirahat tiba banyak siswi yang berkenalan dengannya, termasuk Fia, karena Revan sangat tampan. Hari berganti hari, Fia semakin akrab dengan Revan. Lama-lama Timbullah benih-benih cinta dihati Fia namun seolah semua tak berpihak padanya.

Selimut hatinya terus menutup pintu hatinya, yang berjanji tidak akan pernah mencintai laki-laki di sekolahnya. Dalam kebimbangan hatinya, fia tetap berpikir agar didapatkannya ketenangan. Namun dia makin bimbang, diam tak menentu.

"Apa yang harus aku lakukan?" tanyanya mencoba menyelami dasar hatinya.

"Kenapa aku harus mencintainya?", Ia menengelamkan dirinya dalam kebimbangan. Perjuangan menghapus cinta.

Suatu ketika fia mencurahkan isi hatinya kepada Niki.

"Nik, gimana nih gue binggung !"

"Gue mencintai Revan "

"Apa? Lu mencintai Revan? bener? 'kan gue bilang cinta datang sendiri. Sekarang lu merasakan gimana rasanya jatuh cinta yang sebenarnya"

"Lantas apa yang gue lakukan gue "kan berjanji tidak akan mencintai cowok di sekolah ini"

"Mana gue tahu!"

"Apa sebaiknya gue pindah sekolah aja ke Amerika" "Terserah lu kalau itu bisa bikin lu ngelupain Revan dari hati lu. Asal lu jangan lupa sama sahabat lu, yaitu gue!"

"Tenang saja gue nggak ngelupain lu dan gue pasti bisa menghapus cinta gue pada Revan."

Hari berganti hari pun berlalu. Tibalah saatnya Fia pindah ke Amerika. Meski amat sangat berat Fia akhirnya berpamitan kepada guru-guru dan kakak-kakak kelasnya serta teman-temannya, termasuk Niki dan Revan.

Melepas jerat langkah bukan hal mudah baginya. Meski air mata akan jatuh berlinang, namun ia berhasil membendungnya. Tiba saatnya berpisah ketika ayahnya mengajaknya ke bandara.

Sebenarnya hatinya meronta, namun ada sebuah ketenangan. Ia yakin dapat menghapus cintanya terhadap Revan. Sesampainya Bandara dan naik ke dalam pesawat, Fia berkata dalam hati, "Berakhir sudah petualangan cinta dalam hidupku"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar